Kisah Inspirasi dan Motivasi
Di balik nama besar Gokasi Babel, terdapat sosok sederhana namun penuh cahaya, ini beliau "Shihan Arman", atau yang lebih akrab disapa Bang Eem. Beliau adalah adik kandung dari Shihan Rachmat, tokoh karate yang juga dikenal luas di kalangan pegiat beladiri.
Pak Humas mengenal Shihan Arman jauh sebelum Gokasi Babel lahir, sekitar tahun 1998 hingga 1999. Saat itu, beliau masih bujangan. Tubuhnya tegap, wajahnya putih bersih dan rapi.
Tapi yang paling menonjol dari dirinya bukanlah penampilan, melainkan pribadinya yang ramah, rendah hati, dan selalu murah senyum kepada siapa pun. Tidak ada batasan status, usia, atau latar belakang, semua orang diperlakukan sama oleh Shihan Arman.
Kala itu, setiap ada acara Gashuku atau Ujian Karate, Shihan Arman selalu hadir. Tapi uniknya, ia tak datang sebagai instruktur, beliau lebih sering terlihat menjajakan minuman kaleng, es kue, dan makanan kecil.
Maka wajar bila banyak orang, termasuk Pak Humas, mengira bahwa Shihan Arman hanyalah seorang bujangan biasa yang senang berkegiatan.
Namun, anggapan itu keliru.
Perlahan Pak Humas mengenal lebih jauh siapa Shihan Arman sebenarnya.
Beliau ternyata seorang karateka tulen, sekaligus lulusan Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang, jurusan Pendidikan.
Tak hanya itu, semasa kuliah beliau juga aktif di Resimen Mahasiswa (Menwa) yang merupakan organisasi semi-militer yang digembleng langsung oleh TNI.
Tak heran, sikap tegas dan bermental baja terpancar kuat dari dirinya.
Sejak saat itu, hubungan antara Pak Humas dan Shihan Arman makin dekat. Pak Humas sering berkunjung ke rumah beliau di Perumnas Jalan Mentok, tempat di mana Shihan Rachmat dan Sensei Ichsan juga tinggal. Kehangatan rumah itu menjadi tempat berlabuhnya banyak kisah dan diskusi.
Tahun 2000 menjadi tonggak penting: Gokasi Babel resmi didirikan pada 16 Mei. Tak lama setelah itu, Shihan Arman tinggal di rumah dinas guru di samping Dinas Penerangan Pangkalpinang.
Di sinilah momen penting terjadi dalam hidup Pak Humas dan Shihan Arman yang telah mengenalkan dunia digital.
Kala itu, Shihan Arman punya laptop yang terhubung ke internet, saat itu merupakan barang mewah di masa itu.
Setiap kali Pak Humas kerumah beliau selalu bermain laptop sambil membuat website Gokasi Babel,.kegiatan ini berlangsung berminggu Minggu, dan akhirnya
Dengan senyum khasnya, beliau berkata,
"Kamu mau laptop ya? Kalau mau, ambil aja yang itu. Nanti saya beli baru.
Tapi satu syarat, promosikan Gokasi Babel lewat internet."ujar Shihan Arman Kala itu.
Ucapan itu menjadi titik balik. Sejak saat itulah, Pak Humas menekuni dunia digital, membuat situs, menulis artikel, hingga menjadi Humas Gokasi Babel yang aktif menyuarakan semangat karate ke dunia maya.
Dojo Koala 1 yang bertempat di halaman Kantor Walikota yang semula di pegang Shihan Rachmat lalu di serahkan ke Shihan Arman, karena Shihan Rachmat mau mengembangkan Gokasi di wilayah lain, sehingga Dojo koala terus aktif.
Perjalanan Shihan Arman tidak berhenti di sana. Beliau membeli sebidang tanah di kawasan Air Itam, yang kala itu masih berupa hutan lebat. Dengan tangan sendiri dan semangat juang luar biasa, ia mulai membuka lahan. Pak Humas dan kawan-kawan karate ikut membantu, menebas pohon dan membersihkan semak belukar.
Suatu hari di tengah hutan yang mulai terbuka, Shihan Arman berkata,
"Di sinilah nanti rumah saya. Kalau saya menikah, saya ingin tinggal di sini bersama keluarga kecil saya. Dan di belakang rumah ini, akan saya bangun Dojo Masa Depan."
Kata-kata itu terpatri kuat. Beberapa tahun kemudian, janji itu menjadi nyata. Shihan Arman menikah dan menempati rumah tersebut. Sekitar rumahnya yang dulu hening, kini mulai ramai. Hutan berubah menjadi perumahan, jalanan pun telah diaspal. Visi masa depan yang dulu terdengar mustahil, kini telah menjelma jadi kenyataan.
Dan Dojo Masa depan sudah mulai berdiri, secara otomatis pula Dojo Koala 1 di pindahkan dari Kantor Walikota ke Air Itam, kini Dojo Koala 1 berubah nama menjadi Dojo Arita lalu berubah lagi menjadi Koala Prestasi.
Kariernya Shihan Arman di dunia pendidikan pun semakin melesat.
Setelah mengajar di SMPN 10, beliau diangkat menjadi kepala sekolah di berbagai sekolah bergengsi: SMPN 4, SMPN 1, dan kini menjabat sebagai Kepala SMPN 7 Pangkalpinang. Di mana pun beliau ditempatkan, jejaknya selalu meninggalkan kesan positif dan membuat orang selalu rindu kebersamaan dengan beliau.
Tak hanya di dunia formal, di rumah pun Shihan Arman membaktikan diri untuk pendidikan. Ia mendirikan PKBM MAWAR yang merupakan sekolah nonformal untuk Kejar Paket, membukakan jalan bagi banyak orang yang ingin melanjutkan pendidikan mereka.
Dalam dunia karate, Shihan Arman juga pernah menjabat sebagai Ketua Gokasi Babel, melanjutkan estafet dari Shihan Rachmat dan Shihan Azani. Ia bukan sekadar pemimpin, tapi panutan yang mengajar dengan hati, membimbing dengan teladan.
Kini, saat kita mengenang perjalanan panjangnya, kita tahu bahwa Shihan Arman bukan hanya sekadar guru atau karateka. Ia adalah inspirasi. Ia adalah obor yang terus menyala di tengah gelap, membawa semangat kemajuan bagi siapa saja yang bersinggungan dengannya.
Semangat terus, Shihan Arman. Engkau bukan hanya milik Gokasi, tapi juga milik semua hati yang kau sentuh dengan ketulusan dan senyuman.
Oss!
Di ceritakan oleh : Pak Humas
0 Comments